1.
SYAHADAT TAUHID
Syahadat
pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan yang
dikenal sebagai syahadat Tauhid, sedangkan syahadat rasul adalah meyakini
Muhammad sebagai Rasul (karena Injil turun terlebih dahulu sebelum kelahiran Muhammad
saw) tentunya yang ada hanyalah syahadat Tauhid, perhatikan ayat Alkitab
berikut ini:
“Tuhanlah
Allah, tidak ada yang lain, kecuali Dia (Ulangan 4:35).
“Bukankah
Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain padaKu! Allah yang adil
dan Juru selamat, tidak ada yang lain kecuali Aku (Yeyasa 45:21)
Pada
perjanjian baru disebutkan:
”Dengarlah,
hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan Itu Esa (Markus 12: 29)”
Dalam
al-qur’an disebutkan:
“Sesungguhnya
Allah. Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”.
(Q.S. 3, Ali Imran: 51)
“Aku
(Isa Al Masih/ Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang
Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku
dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada
di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku. Engkau-lah yang mengawasi
mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (Q.S. 5, Al
Ma’idah: 117)
“Dengarlah,
hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! (Ulangan 6: 4).
“Musa
menjawab, “Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain daripada Allah,
padahal Dia-lah yang telah melebihkan kamu atas segala umat (Pen: Bani Israil
yang telah diberi rahmad oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah
nenek moyang mereka yang berada semasa Nabi Musa as”. (Q.S. 7, Al A’raaf: 140)
“Maka
ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mu’min, laki-laki dan perempuan.
Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu”. (Q.S. 47,
Muhammad: 19)
Dan perhatikan Hadits Rasul SAW berikut:
[75]
“Dari Abu Hurairah r.a. Rasullulah bersabda: “Orang yang beruntung mendapat
pertolonganku (syafaat) di hari kiamat, ialah orang yang mengucapkan Laa ilaaha
illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari dan seluruh jiwanya” (HR.
Bukhari)”
“Selalulah
kamu memperbaharui iman kamu. Para sahabat bertanya: “Bangaimanakah caranya
kami memperbarui iman kami yaa Rasulullah?”, Jawab Rasululah: “Perbanyaklah
(mendakwahkan) ucapan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan Selain Allah)”. (HR
Ahmad dan Thabarany dari Abu Hurairah r.a.).
[250]
Bersabda Rasullualh saw: “Sesungguhnya Allah mengharamkan masuk neraka
orang-orang yang mengucapkan “La Illaahaillalah” dengan niat semata-mata karena
ingin keredaan Allah” (HR. Bukhari)
2.
SHALAT (SUJUD)
Shalat
sebenarnya adalah doa dan penghambaan makhluk kepada Tuhannya. Inti dari shalat
itu selain ruku adalah SUJUD menyembah Allah, jadi ibadah yang hakiki adalah
SUJUD (lihat tulisan saya sebelumnya Tidak Shalat/ Sujud = Kafir).
Perjanjian
Lama:
Masalah
sujud (shalat) dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Baru banyak
disebutkan. Untuk itu coba renungkan ayat-ayat berikut ini:
“Orang
itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk SUJUD
MENYEMBAH dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Semesta alam di Silo (I
Samuel 1: 3)”
“Ezra
(Pen: Islam nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan
BERSUJUD di depan rumah Allah (Ezra 10: 1)”
“..kemudian
SUJUDLAH Ia (Ayub) dan MENYEMBAH. (Ayub 1: 21)
“Keesokan
hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (Pen: Subhuh?), lalu SUJUD MENYEMBAH di
hadapan Tuhan (I Samuel 1: 19)
“Lalu
BERLUTUTLAH orang itu dan SUJUD menyembah TUHAN, serta berkata: “Terpujilah
TUHAN, Allah tuanku Abraham,..” (Kejadian 24: 26)
“Aku
akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau
sangat banyak.” Lalu sujudlah Abram (Abraham), dan Allah berfirman kepadanya”
(KEJADIAN 17: 2 - 3)”
Kejadian
di atas terdapat pada masa Abraham (Ibrahim), sedangkan pada zaman Musa dapat
dilihat pada ayat berikut ini:
“Maka
pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud.
Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka” (BILANGAN 20: 6)
“Berfirmanlah
Ia (TUHAN Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap TUHAN, Engkau dan Harun, Nadab
dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel dan SUJUDLAH kamu MENYEMBAH dari jauh
(Keluaran 24: 1 - 2)”
“Lalu
Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu,
sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (Keluaran
3: 5)
“Segera
Musa BERLUTUT ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH serta berkata: “Jika aku telah
mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya… Tuhan (Keluaran 34: 8)”
“Musa
dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari
dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka
datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti
yang diperintahkan TUHAN kepada Musa” (Keluaran 40: 31 - 32)
“Jawabnya:
“Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang.” Lalu
sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya:
“Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” (YOSUA 5: 14)
“
Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia
masuk ke rumah TUHAN dan SUJUD MENYEMBAH” (Samuel II 12: 20)
“Kepunyaan-Nya
laut, Dia-lah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nya-lah yang membentuknya.
Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang
menjadikan kita” (MAZMUR 95: 5 - 6)”