Halaman

Wikipedia

Hasil penelusuran

Trusty

Jumat, 09 November 2012

Tauhid


1. SYAHADAT TAUHID
Syahadat pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan yang dikenal sebagai syahadat Tauhid, sedangkan syahadat rasul adalah meyakini Muhammad sebagai Rasul (karena Injil turun terlebih dahulu sebelum kelahiran Muhammad saw) tentunya yang ada hanyalah syahadat Tauhid, perhatikan ayat Alkitab berikut ini:
“Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain, kecuali Dia (Ulangan 4:35).
“Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain padaKu! Allah yang adil dan Juru selamat, tidak ada yang lain kecuali Aku (Yeyasa 45:21)
Pada perjanjian baru disebutkan:
”Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan Itu Esa (Markus 12: 29)”
Dalam al-qur’an disebutkan:
“Sesungguhnya Allah. Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. (Q.S. 3, Ali Imran: 51)
“Aku (Isa Al Masih/ Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku. Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (Q.S. 5, Al Ma’idah: 117)
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! (Ulangan 6: 4).
“Musa menjawab, “Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain daripada Allah, padahal Dia-lah yang telah melebihkan kamu atas segala umat (Pen: Bani Israil yang telah diberi rahmad oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada semasa Nabi Musa as”. (Q.S. 7, Al A’raaf: 140)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu”. (Q.S. 47, Muhammad: 19)

Dan perhatikan Hadits Rasul SAW berikut:                                                                   
[75] “Dari Abu Hurairah r.a. Rasullulah bersabda: “Orang yang beruntung mendapat pertolonganku (syafaat) di hari kiamat, ialah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari dan seluruh jiwanya” (HR. Bukhari)”
“Selalulah kamu memperbaharui iman kamu. Para sahabat bertanya: “Bangaimanakah caranya kami memperbarui iman kami yaa Rasulullah?”, Jawab Rasululah: “Perbanyaklah (mendakwahkan) ucapan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan Selain Allah)”. (HR Ahmad dan Thabarany dari Abu Hurairah r.a.).
[250] Bersabda Rasullualh saw: “Sesungguhnya Allah mengharamkan masuk neraka orang-orang yang mengucapkan “La Illaahaillalah” dengan niat semata-mata karena ingin keredaan Allah” (HR. Bukhari)

2. SHALAT (SUJUD)
Shalat sebenarnya adalah doa dan penghambaan makhluk kepada Tuhannya. Inti dari shalat itu selain ruku adalah SUJUD menyembah Allah, jadi ibadah yang hakiki adalah SUJUD (lihat tulisan saya sebelumnya Tidak Shalat/ Sujud = Kafir).
Perjanjian Lama:
Masalah sujud (shalat) dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Baru banyak disebutkan. Untuk itu coba renungkan ayat-ayat berikut ini:
“Orang itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk SUJUD MENYEMBAH dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Semesta alam di Silo (I Samuel 1: 3)”
“Ezra (Pen: Islam nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan BERSUJUD di depan rumah Allah (Ezra 10: 1)”
“..kemudian SUJUDLAH Ia (Ayub) dan MENYEMBAH. (Ayub 1: 21)
“Keesokan hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (Pen: Subhuh?), lalu SUJUD MENYEMBAH di hadapan Tuhan (I Samuel 1: 19)
“Lalu BERLUTUTLAH orang itu dan SUJUD menyembah TUHAN, serta berkata: “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham,..” (Kejadian 24: 26)
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” Lalu sujudlah Abram (Abraham), dan Allah berfirman kepadanya” (KEJADIAN 17: 2 - 3)”
Kejadian di atas terdapat pada masa Abraham (Ibrahim), sedangkan pada zaman Musa dapat dilihat pada ayat berikut ini:
“Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka” (BILANGAN 20: 6)
“Berfirmanlah Ia (TUHAN Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap TUHAN, Engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel dan SUJUDLAH kamu MENYEMBAH dari jauh (Keluaran 24: 1 - 2)”
“Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (Keluaran 3: 5)
“Segera Musa BERLUTUT ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH serta berkata: “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya… Tuhan (Keluaran 34: 8)”
“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa” (Keluaran 40: 31 - 32)
“Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” (YOSUA 5: 14)
“ Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke rumah TUHAN dan SUJUD MENYEMBAH” (Samuel II 12: 20)
“Kepunyaan-Nya laut, Dia-lah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nya-lah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita” (MAZMUR 95: 5 - 6)”

Rabu, 07 November 2012

Etimologi Aksara Jawa


Filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka Paku Buwana IX
Ajaran filsafat hidup berdasarkan aksara Jawa itu sebagai berikut :
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada "utusan" yakni utusan hidup berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya, dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia, dan kewajiban manusia (sebagai ciptaan).
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data "saatnya (dipanggil)" tidak boleh sawala "mengelak" manusia (dengan segala atributnya) harus bersedia melaksanakan, menerima, dan menjalankan kehendak Tuhan.
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup (Khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk). Maksdunya Padha "sama” (sesuai, jumbuh, cocok) tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu "menang, unggul" sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan "sekedar menang" atau menang tidak sportif.
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya. 


HURUF BACA
Makna Huruf
Ha = Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah  kehendak dari yang Maha Suci.
Na = Nur candra, gaib candra, warsitaning candara - pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi.
Ca = Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi - arah dan tujuan  pada Yang Maha Tunggal.
Ra = Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari  cinta kasih nurani.
Ka = Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam.
Da = Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya.
Ta = Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa - mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup.
Sa = Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan.
Wa = Wujud hana tan kena kinira - ilmu manusia hanya terbatas namun  implikasinya bisa tanpa batas.
La = Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi.
Pa = Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah.
Dha = Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu  dimulai dari dasar.
Ja = Jumbuhing kawula lan Gusti -selalu berusaha menyatu -memahami  kehendak Nya.
Ya = Yakin marang samubarang tumindak kang  dumadi - yakin atas titah /kodrat Illahi.
Nya = Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan.
Ma = Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin/mantap dalam menyembah Ilahi.
Ga = Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani.
Ba = Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam.
Tha = Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan.
Nga = Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi –manusia.
Adanya hidup adalah  kehendak dari yang Maha Suci-pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi -satu arah dan tujuan  pada Yang Maha Tunggal - rasa cinta sejati muncul dari  cinta kasih nurani - hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam - menerima hidup apa adanya - mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup - membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan - ilmu manusia hanya terbatas namun  implikasinya bisa tanpa batas - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi - Hakekat Allah yang ada disegala arah - Untuk bisa diatas tentu  dimulai dari dasar -selalu berusaha menyatu -memahami  kehendak Nya - yakin atas titah /kodrat Illahi - memahami kodrat kehidupan - yakin - mantap dalam menyembah Ilahi - belajar pada guru nurani - menyelaraskan diri pada gerak alam - sesuatu harus dimulai - tumbuh dari niatan - melepaskan egoisme pribadi -manusia.